Manajemen Waktu

Soal Pindah dan Berubah – Renungan Spiritual

Soal Pindah dan Berubah – Renungan Spiritual – Setiap kali aku pindah rumah, pindah kota, bahkan pindah negara, perasaanku selalu campur aduk—antara cemas dan bersemangat.

Bagi banyak dari kita, menjalani hidup dari hari ke hari, bulan ke bulan, atau tahun ke tahun juga menimbulkan kecemasan atau rasa penasaran yang samar. Mau pindah tempat atau pindah waktu, satu hal yang pasti tetap ada: perubahan.

Mungkin terdengar bertentangan, tapi kenyataannya, satu-satunya hal yang selalu ada dalam hidup kita adalah perubahan.

Sejak kecil hingga remaja, lalu menjadi dewasa, hidup kita terus berubah. Dalam diri kita—di dalam gen dan jiwa kita—sudah tertanam dorongan untuk terus tumbuh, berkembang, dan menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

Kadang dorongan ini tertutupi oleh masalah sehari-hari atau kebahagiaan sesaat, tapi tetap ada di dalam diri kita. Banyak orang takut pada perubahan karena takut akan hal yang tidak diketahui.

Seorang teman lamaku, Deepak Chopra, pernah berkata bahwa seharusnya kita tidak takut pada hal yang belum kita ketahui, justru yang sudah kita ketahui lah yang seharusnya kita waspadai. Karena hal yang belum kita ketahui, lambat laun akan menjadi sesuatu yang kita pahami saat kita menjalaninya. Aku bahkan ingin menambahkan, kita tidak perlu takut baik pada hal yang sudah kita ketahui maupun yang belum kita ketahui.

Apa pun yang sedang terjadi dalam hidup kita sekarang, apa pun yang tampaknya akan terjadi di masa depan, kita selalu punya kekuatan untuk mengubahnya. Caranya sederhana: ubah cara kita melihat sesuatu dan, yang lebih penting, ubah perasaan kita terhadap sesuatu itu.

Realitas sebenarnya hanyalah sudut pandang. Kalau kita tidak suka dengan keadaan hidup kita saat ini, kita hanya perlu mengubah cara kita melihatnya, maka hasilnya juga akan berubah. Aku tidak tahu pasti bagaimana atau mengapa ini bisa terjadi—mungkin ini adalah hukum alam semesta yang misterius. Tapi satu hal yang aku tahu, sejak zaman dulu, orang-orang bijak di berbagai budaya selalu mengatakan: “Ubah cara berpikir, maka duniamu pun akan berubah.”

Sekarang, kita akan segera memasuki tahun baru. Ini adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan apa yang telah terjadi selama setahun terakhir—bukan untuk terus larut di dalamnya, tapi untuk belajar darinya. Ini juga saat yang lebih baik untuk melihat ke depan, menyambut apa yang akan datang, dan bertekad untuk melakukan yang terbaik dengan apa yang kita miliki.

Hukum alam semesta memang terlihat rumit, mungkin karena kita sering terlalu banyak menganalisisnya. Tapi menurutku, lebih baik kita fokus memanfaatkan hukum-hukum itu untuk kebaikan kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Dunia ini dibangun dari pikiran dan keyakinan. Apa pun yang kita pikirkan, kalau kita benar-benar mempercayainya, maka itu akan menjadi bagian dari hidup kita.

Mungkin ada yang bilang, “Itu semua terdengar bagus, John, tapi mengubah cara berpikir dan keyakinan itu tidak mudah.”

Aku sepenuhnya setuju. Mengubah pikiran itu memang tidak mudah, tapi sebenarnya sederhana. Yang perlu kita sadari adalah: kita bukanlah pikiran kita. Kita hanya memikirkan pikiran-pikiran kita. Pikiran itu milik kita, dan kalau itu milik kita, berarti kita bisa mengubahnya sesuka hati. Masalahnya, sering kali kita justru membiarkan pikiran kita mengendalikan kita, seolah-olah pikiranlah yang memikirkan kita, bukan sebaliknya.

Begitu juga dengan keyakinan kita. Coba tanyakan pada diri sendiri, “Kenapa aku mempercayai ini?” Kamu mungkin akan terkejut menyadari bahwa keyakinan itu telah membelenggumu selama ini. Bisa jadi keyakinan itu dulu berguna, tapi mungkin sekarang sudah tidak lagi relevan. Coba telaah keyakinanmu tentang uang, kesehatan, atau hubungan. Lalu tanyakan lagi, “Kenapa aku percaya ini?”

Ubah keyakinanmu tentang dunia dan keadaan hidupmu, maka kamu juga akan mengubah cara berpikirmu tentang hidup dan bagaimana hidup itu bekerja.

Kalau kamu merasa hidup kekurangan sesuatu, ubah cara berpikir tentang uang dari rasa kurang menjadi rasa cukup dan berlimpah.

Kalau kamu sedang sakit, ubah keyakinanmu tentang kesehatan dari penyakit menjadi pemulihan dan kesejahteraan.

Kalau kamu merasa hubungan dalam hidupmu tidak baik, ubah keyakinanmu menjadi perasaan dicintai dan layak mendapatkan hal-hal baik.

Hidup adalah proses perubahan. Perubahan adalah yang membawa kita maju. Jadi, sambutlah perubahan dan hal-hal yang belum kita ketahui.

Jadikan setiap hari sebagai awal dari petualangan baru. Masuki minggu dan tahun yang baru dengan diri yang baru. Ingatlah, kamu adalah anak yang berharga di alam semesta ini. Dan jika kamu percaya, yakin, dan berharap yang baik, maka alam semesta akan menjagamu dengan sebaik-baiknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *