Manajemen Waktu

Rahasia yang Jarang Dipakai – Renungan Spiritual

Rahasia yang Jarang Dipakai – Renungan Spiritual – Kadang, hal-hal paling sederhana justru yang paling bermakna. Sering kali, hal-hal yang paling jelas malah diabaikan. Dan dalam banyak kasus, prinsip yang paling masuk akal justru yang paling sering ditinggalkan. Mungkin karena kita terlalu sibuk mencari nafkah, sampai lupa bagaimana cara menjalani hidup yang sebenarnya.

Salah satu prinsip yang sering dilupakan dalam meraih kesuksesan adalah sesuatu yang hampir semua orang abaikan—kebaikan hati. Prinsip ini sangat jarang digunakan, padahal kekuatannya luar biasa. Kebaikan hati bisa membawa kita ke puncak kesuksesan. Sayangnya, orang-orang sering melewatkannya karena kekuatan ini tersembunyi dalam bentuk yang halus, seperti belas kasih, keramahan, empati, ketulusan, dan kepedulian.

Waktu kuliah bisnis dan belajar pemasaran di sekolah MBA, aku mempelajari banyak strategi hebat—dari cara beriklan, menarik perhatian konsumen, menganalisis data penjualan, sampai menutup transaksi. Sampai sekarang, ilmu itu masih berguna dalam bisnisku. Tapi ada satu hal yang hampir tidak pernah dibahas, yaitu konsep kebaikan hati atau goodwill.

Kebaikan hati bukan sekadar angka dalam laporan keuangan perusahaan. Ini adalah alat tak terlihat yang bisa digunakan oleh siapa saja. Coba bayangkan, kita semua sebenarnya bisa membantu orang lain menyelesaikan masalahnya—entah lewat telepon, mengenalkan seseorang, memberikan rekomendasi, atau tanda tangan di selembar kertas. Tapi sering kali, kita memilih untuk tidak melakukannya. Kenapa? Karena kita merasa tidak ada keuntungan untuk diri kita sendiri. Atau mungkin kita takut ikut campur.

Aku punya cerita nyata. Ini terjadi bertahun-tahun lalu.

Seorang wanita muda datang ke kantor asistanku, mencari pekerjaan. Tapi sayangnya, semua lowongan sudah terisi seminggu sebelumnya. Karena diminta oleh asistanku, aku akhirnya berbicara dengannya. Ternyata, dia hanya butuh pekerjaan musim panas sebelum menyelesaikan semester terakhirnya di universitas dan kembali ke negaranya. Sudah hampir empat minggu dia mencari pekerjaan, tapi tidak ada yang mau menerimanya, karena mereka merasa tidak ada gunanya melatih seseorang hanya untuk bekerja sebentar.

Aku teringat masa-masa sulit saat kuliah dan bisa merasakan kecemasannya. Meski secara bisnis tidak ada alasan untuk menerimanya, aku memutuskan untuk menciptakan satu posisi baru agar dia bisa bekerja. Dia butuh bantuan, dan rasanya menyenangkan bisa membantu tanpa harus memikirkan imbalannya.

Aku hampir tidak pernah melihatnya lagi sampai hari terakhirnya bekerja, saat dia masuk ke kantorku untuk berpamitan. Dia berterima kasih dan menyerahkan sebuah kartu nama.

“Ini kartu nama ayah saya,” katanya. “Kalau suatu saat Anda berkunjung ke negara saya, tolong hubungi ayah saya. Dia pasti senang bertemu dengan Anda. Saya sudah menceritakan semuanya tentang kebaikan Anda dan tim Anda kepada saya. Di negara saya, ayah saya adalah anggota parlemen dan orang yang cukup penting.”

Siapa sangka, dari sana aku mendapat kesempatan makan siang dengan wali kota Nairobi, makan malam dengan Wakil Presiden Kenya, dan menjalin kerja sama bisnis yang keuntungannya berkali-kali lipat lebih besar dari gaji yang kuberikan untuk pekerja magang musim panas itu.

Lebih dari itu, aku juga menikmati perjalanan safari foto di Serengeti, berjalan di sepanjang pantai Mombasa, dan menikmati Pimms#3 di Mount Kenya Safari Club sambil memandangi puncak bersalju Gunung Kenya. Bahkan, tarian suku Kikuyu yang kulihat di sana mengingatkanku pada petualangan yang luar biasa di negeri asing.

Dan ini bukan satu-satunya contoh. Ini hanya satu dari sekian banyak kisah yang paling mencolok. Kita tidak pernah tahu siapa yang akan menghubungkan kita dengan peluang baru, proyek menguntungkan, atau pendanaan yang kita butuhkan.

Itulah mengapa sangat penting untuk memperlakukan semua orang dengan rasa hormat dan martabat. INGAT: Bisnis tidak dilakukan oleh perusahaan, tapi oleh manusia.

Internet bukan tentang komputer, teknologi, atau pemasaran. Mengatakan bahwa internet adalah tentang teknologi itu sama seperti mengatakan mobil hanya tentang mesin pembakaran dan hukum termodinamika. Internet adalah tentang manusia dan komunikasi. Jika kita berkomunikasi dengan jujur dan penuh perasaan, kita akan melihat bahwa kebanyakan orang akan merespons dengan cara yang sama.

Jadi, setiap kali ada kesempatan untuk membantu seseorang yang tidak bisa melakukannya sendiri, lakukanlah. Jangan khawatir tentang apa yang akan kamu dapatkan. Alam semesta punya caranya sendiri untuk membalas kebaikan, dengan cara yang sering kali di luar pemahaman kita.

Bangunlah kebaikan hati, dan kamu akan meraih kesuksesan yang lebih besar dari yang pernah kamu bayangkan. ✨

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *